Aku takut ketika membaca almanak
tertera di langit, di antara bintang-bintang
tak terasa
lorong waktu melemparkanku pada
Galaksi hampa
aku kosong dan sunyi
di sini, di luar. Mencari wajahMu
membias di kegelapan
Malam ini sepi
karena Kau tak ada di sini
mengapa Kau seolah tak bergeming
sementara Kau gelindingkan hari-hari
menuju akhir perjumpaan
Berawal. Berakhir
Tetapi aku belum bisa menafsirkanMu
di bawah pekat langit bulan pucat
bintang-bintang redup saat aku
menghitung lagi perjalanan kemarin
tinggal sejengkal di bibir batas
bintang-bintang resah berselimut mega
seperti Engkau yang berselimut misteri
-1996/revisi 2008-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar