Oleh WS Rendra
Lunglai - ganas karena bahagia dan sedih,
indah dan gigih cinta kita di dunia yang fana.
Nyawamu dan nyawaku dijodohkan langit,
dan anak kita akan lahir di cakrawala.
Ada pun mata kita akan terus bertatapan hingga berabad-abad lamanya.
Juwitaku yang cakap meskipun tanpa dandanan
untukmu hidupku terbuka.
Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkan
Isyarat-isyarat getaran ajaib menggerakkan penaku.
Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamu
aku bergerak menulis pamplet, mempertahankan kehidupan.
Jakarta, Kotabumi, 24 Maret 1978
7 komentar:
pertamax
Salam Enno,
"kunjungan kembali".
@rezky & zulkifli: salam :)
aku follow juga ah yang ini ya mbak...
@brencia: wehehe boleh mbak, makasih lho :)
ini pria dari pesbuk itu kah?!?! yg mengajukan request pertemanan yg katanya kek tikus itu?!?! huehehehhe.. pis no' pis... :)
haha ga ada hubungannya sama puisi ini...
ini kan puisinya alm. rendra
:)
Posting Komentar